AGAMA
ku’bur 70 orang para syuhada Pe’rang Uhud dilanda banjir, walaupun setelah 1400 tahun berlalu, jasad para syuhada seperti sedia kala, jasadnya masih berdarah dan harum, bumi tidak memakan jasad mereka
ku’bur 70 orang para syuhada Pe’rang Uhud dilanda banjir, walaupun setelah 1400 tahun berlalu, jasad para syuhada seperti sedia kala, jasadnya masih berdarah dan harum, bumi tidak memakan jasad mereka
Ku’bur 70 orang para sahabat Pe’rang Uhud dilanda banjir semasa terjadi banjir di Madinah. Ma’yat para sahabat timbul keluar dan masih utuh.
Selepas banjir surut, da’rahnya masih mengalir harum dan diku’burkan semula tetapi sudah tidak ditandai nama-nama ma’yat tersebut dan yang ditandakan kerana dikenali cuma 2 orang iaitu Saidina Hamzah RA kerana diketahui dadanya berlubang dan jantungnya tidak ada kerana telah dima’kan oleh Hindun, badannya tinggi besar.
Jasadnya masih berda’rah dan harum, bahkan tangannya masih menutup lu’kanya terkena tombak, yang masih keluar da’rah, walaupun sudah beberapa ribu tahun dan yang satu lagi adalah Abdullah bin Jaz RA kerana diketahui telinga dan hidungnya terpo’tong akibat diikat benang.
Kedua orang inilah yang sekarang nisannya ada di Uhud. Jadi kalau sekarang kita berziarah ke Gunung Uhud, hanya ada 2 nisan saja.
Sebuah “Kesaksian”
Dr Thariq As-Suwaidan dalam kasetnya yang berharga, “Qisshatun Nihayah”, yang dinukil secara langsung dari Syaikh Mahmud Ash-Shawaf menyebutkan peristiwa besar yang dialami oleh sebahagian ulama dalam penguburan semula sebahagian sahabat yang gugur syahid di perang Uhud.
Bagaimana mereka menyaksikan para sahabat setelah 1400 tahun berlalu, bagaimana jasad mereka seperti sedia kala tanpa perubahan, tanpa pembusukan.
Sebagai bukti nyata atas kebenaran berita gembira dari Nabi Muhammad SAW kepada para syuhada, bahawa bumi tidak memakan jasad mereka.
Berikut adalah sebahagian dari kaset pembicaraan Dr Thariq As-Suwaidan tentang peristiwa tersebut.
“Syaikh Mahmud Ash-Shawaf telah menyampaikan kepada kami bahwa dia adalah salah seorang yang diundang daripada kalangan ulama besar untuk pemakaman semula para sahabat yang gugur syahid di perang Uhud di kompleks kuburan syuhada Uhud, perkuburan yang terkenal.
Kerana dilanda banjir, maka sebahagian jasadnya timbul ke permukaan. Para ulama diundang untuk menguburkan semula para sahabat tersebut.
Beliau berkata
”Di antara orang yang aku kuburkan adalah Hamzah RA, badannya besar, kedua telinga dan hidungnya terpotong, perutnya terbelah, dia meletakkan tangannya di atas perutnya. Ketika kami menggerakkannya dan mengangkat tangannya, darahnya mengalir. Aku menguburkannya bersama sahabat-sahabat lainnya yang gugur syahid di Uhud.”
Dr Thariq As-suwaidan berkata,
”Ini adalah perkara yang terbukti secara mutawatir dan dengan mata kepala. Semoga Allah SWT menyampaikan kita semua ke darjat para syuhada. Syaikh Mahmud telah menyampaikan kepada kami tentang aroma harum misk yang berasal darinya ketika darah mengalir dari jasad Hamzah RA.”
SubhanAllah, setelah 1400 tahun lebih, betapa agungnya Engkau ya Allah. Alangkah besarnya kekuasaan-Mu, Maha suci Engkau. Betapa utamanya, betapa mulianya, Allah memberikannya kepada para syuhada.
Jika seperti itu kemuliaan jasadnya yang terpendam di perut bumi yang tak seorangpun melihatnya, lalu bagaimanakah dengan kemuliannya di surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Selamat bagi yang telah melihat sahabat mulia ini, Hamzah bin Abdul Mutthalib RA pakcik Rasulullah SAW. Jasad Syuhada Yang Tidak Mengalami Pembusukkan
Jabir bin Abdillah bercerita,
”Menjelang perang Uhud, ayahku memanggilku pada malam hari. Ia berkata: ’Aku merasa akan menjadi orang yang paling pertama gugur di antara para sahabat Nabi SAW. Sungguh aku tidak meninggalkan sesuatupun yang lebih kusayangi selain engkau, disamping Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya aku memiliki hutang, maka lunasilah. Dan bersikap baiklah kepada saudara-saudara perempuanmu.’
Keesokan harinya, ia pun menjadi orang yang pertama gugur. Ia dimakamkan bersama orang yang lain dalam satu lubang kubur.
Tetapi hatiku merasa kurang selesa membiarkan ayahku berkongsi lubang kubur bersama orang lain. Enam bulan kemudian, aku membongkar makamnya dan mengeluarkannya. Ajaib, jasadnya masih tetap utuh sama seperti pertama kali aku menguburkannya.”
(Hadis Riwayat Bukhari, Fathul Bari, 3/214 )
Petikan hadis di atas membuktikan di mana ayah Jabir RA terbunuh dalam perang Uhud dan ketika enam bulan kemudian makamnya dibongkar, maka jasadnya tetap utuh. Enam bulan adalah waktu yang lama di mana tubuh mayat seharusnya sudah hancur.
Penelitian membuktikan bahwa 24-36 jam pertama mayat dikuburkan, maka bola mata mulai menonjol dan kornea menghitam. Cabang-cabang urat nadi mulai terlihat di perut dan dada. 2-5 hari berikutnya, wajah dan seluruh tubuh menggelembung, dari tubuh mayat keluar bau busuk.
Setelah melewati 5-10 hari, kulit mulai rapuh dan tubuh dilitupi larva. Organ-organ tubuh meleleh ke tanah dan mulai menyisakan tulang saja. (dinukil dari buku Ushuluth Thibbisy Syar’i, Dr. Muhammad Ahmad Sulaiman)
Dalam buku sejarah bencana banjir pertama kali terjadi pada tahun 46 Hijrah atau 667 Masehi atau 43 tahun setelah Perang Uhud yang ceritanya mirip, iaitu jasad-jasad mereka mengapung.
- Resepi Viral5 years ago
10 Resepi Ayam Berkuah Hidangan Menarik Ditengah hari
- Keluarga5 years ago
Sering kali Anak Sulung Selalu Kena Marah Tapi Sebenarnya Paling Istimewa Di Hati Ibu Ayah
- AGAMA5 years ago
Cara Senang Hafal Surah Al- Khafi Ayat 1 Hingga 10.
- AGAMA5 years ago
Satu-satunya manusia yang bukan nabi, bukan pula Rasul, tapi kisah hidupnya diabadikan dalam Qur’an
- AGAMA5 years ago
Satu kuku panjang ibarat bela sekandang b4bi? Inilah dosa bela kuku panjang
- AGAMA5 years ago
Cara Meruqyah Anak Yang Malas Untuk Belajar
- AGAMA5 years ago
Nafkah untuk isteri tak termasuk keperluan barang dapur, Para suami kena ingat dan Wajib tahu.
- AGAMA5 years ago
5 doa yang buat rezeki anda datang dari arah tak disangka, lancar dan berkah